Tampilkan postingan dengan label KONVENSIONAL. Tampilkan semua postingan
CARA KERJA PENGAPIAN MESIN KONVENSIONAL (Breaker Point)



atau gambar sederhananya sebagai berikut :


Gbr: WIRING SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL (BREAKER POINT)


 Cara kerja:
·         Pada saat posisi kunci kontak ON, arus mengalir dari positif baterai dan menuju FL (fuseble link), menuju kunci kontak/switch, dari kunci kontak menuju FUSE lalu masuk ke (+) koil, lalu dari (+) koil menuju ke lilitan primer, dan arus akan keluar dari (-) koil, kemudian dari (-) koil akan arus akan terbagi menjadi 2 :
Yang pertama, arus akan mengalir ke kapasitor dan langsung mendapatkan massa.
Yang kedua, arus masuk ke platina, pada saat platina tertutup, platina mendapatkan massa, dan lilitan primer terjadi kemagnetan.
·         Pada saat kunci kontak pada saat ST (stater), motor stater akan langsung mendapatkan arus positif dari baterai dan selanjutnya motor staterpun langsung mendapatkan massa, sehingga motor stater memutarkan pully mesin dan mesin berputar, dan pada saat yang bersamaan poros CAM distributor akan berputar dan platina membuka, maka platina akan melepaskan massa secara tiba-tiba dan terjadi (EMF1 = 300-500 Volt), kemudian tegangan tersebut mencari massa yang baru yaitu massa yang terdapat pada busi. Akibat GGL (Gaya Gerak Listrik), kemudian arus mengalir dari (-) koil menuju lilitan primer pada koil dan menuju (+) koil, dan dari positif koil langsung menuju lilitan sekunder  dan terjadilah Electro Motive Force (EMF2 = ± 20.000 Volt) yang keluar dari kabel tegangan tinggi dan masuk ke rotor dan rotor akan membagikan arus ke tiap busi menurut FO pada mesin bensin yaitu 1,3,4,2 dan busi mendapatkan massa, setelah itu barulah busi memercikkan bunga api .
Copyright © 2013 Dunia Teknik