DASAR-DASAR KELISRTIKAN PADA MOBIL
Arus merupakan perubahan kecepatan muatan
terhadap waktu atau muatan yangmengalir dalam satuan waktu dengan simbol i
(dari kata Perancis) : intensite), dengan kata lain arus adalah muatan yang
bergerak.Selama muatan tersebut bergerak maka akan muncul arus tetapi ketika
muatan tersebut diam maka arus pun akan hilang. Muatan akan bergerak jika ada
energi luar yang mempengaruhinya.
Muatan adalah satuan terkecil dari atom atau
sub bagian dari atom. Dimana dalam teori atom modern menyatakan atom terdiri
partikel inti (proton bermuatan + dan neutron bersifat netral) yang dikelilingi
oleh muatan elektron (-), normalnya atom bermuatan netral. Muatan terdiri dari dua jenis muatan yaitu muatan positif
dan mauatan negatif. Arah arus searah dengan arah muatan posistif (arah arus listrik) atau berlawanan dengan
arah aliran elektron. Suatu partikel dapat menjadi muatan positif apabila
kehilangan elektron dan menjadi muatan negative apabila menerima electron dari
partikel lain.
Listrik terdiri dari
tiga elemen dasar:
Dalam
teori rangkaian arus merupakan pergerakan muatan positif. Ketika terjadi beda potensial
disuatu elemen atau komponen maka akan muncul arus dimana arah arus positif
mengalir dari potensial rendah dan arah arus negatif mengalir sebaliknya.
Satuan
Arus adalah : A (amper).
1) Arus
searah (Direct Current/DC)
Arus
DC adalah arus yang mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap satuan
waktu,artinya dimana pun kita menuinjau arus tersebut pada waktu berbeda akan
mendapatkan nilai yang sama.
Arus
seara ini digunakan pada batrei,kelistrikan automobile menggunakan arus ini baik
untuk kelistrikan mesin maupun untuk kelistrikan boddy.
2) Arus
bolak-balik (Alternating Current/AC)
Arus AC adalah arus yang mempunyai nilai yang
berubah -ubah terhadap suatiu satuan waktu dengan karakteristik akan selalu
berulang untuk perioda waktu tertentu (mempunyai perida waktu : T). Arus ini
digunakan di PLN untuk listrik rumah tangga.
Seperti
dilihat pada gambar, arus DC digunakan di baterai dengan arah arus searah.
Sedangkan untuk arus AC digunakan di PLN dengan arah arus bolak-balik.
Tegangan dalam bahasa inggris voltage
adalah kerja yang dilakukan untuk menggerakan satu muatan (sebesar satu
coulomb) pada elemen atau komponen dari satu terminal/kutub ke terminal/kutub
lainnya, atau pada kedua terminal/kutub akan mempunyai beda potensial, jika
kita menggerakan/memindahkan muatan sebesar satu coulomb dari satu terminal ke
terminal lainnya. Keterkaitan antara kerja yang di lakukan sebenarnya adalah
energi yang dikeluarkan, sehingga pengertian diatas dapat dipersingkat bahwa
tegangan adalah energi per satuan muatan. Ini adalah gaya
listrik yang menggerkan arus melalui sirkuit listrik. Semakin besar
voltasenya,semaikin besar arus yang mengalir melalui sikruit itu. Satuan Volt (V)
Ø Pada
gambar diatas, Jika terminal/kutub A mempunyai potensial lebih tinggi daripada
potensial di terminal/kutub B. Maka ada 2 istilah yang seringkali dipakai pada
Rangkaian Listrik, yaitu:
-
Tegangan turun/ voltage drop
Jika
dipandang dari potensial lebih tinggi ke potensial lebih rendah dalam hal dari
terminal A ke terminal B.
-
Tegangan naik/ voltage rise
Jika
dipandang dari potensial lebih rendah ke potensial lebih tinggi dalam hal ini
terminal B ke terminal A.
Pada
istilah yang akan dipakai adalah pengertian pada item nomor 1 yaitu tegangan
turun. Maka jika beda potensial antara kedua titik tersebut adalah sebesar 5 Volt,
maka VAB= 5 Volt dan VBA=5 Volt
Hubungan berikut terdapat di antara
arus, voltase dan resistansi: Meningkatkan voltase akan meningkatkan jumlah
arus. Menurunkan resistansi akan meningkatkan jumlah arus.Hubungan dapat
disimpulkan sebagai berikut: jumlah arus meningkat berbanding lurus dengan
jumlah voltase, dan jumlah arus menurun
berbanding balik dengan jumlah resistansi. Atau dapat disimpulkan tahanan didifinisikan sbb : I
(satu Ohm / Ω) adalah tahanan satu kolom air raksa yang panjangnya 1063 mm
dengan penampang I mm2 pada Oo
C. Daya hantar didifinisikan sbb:
Kemampuan penghantar arus atau daya
hantar arus sedangkan penyekat atau isolasi adalah suatu bahan yang mempunyai
tahanan hubungan antara voltase, arus dan resistansi ini didefenisikan sebagai
hukum Ohm, dan dapat di representasikan dalam rumus berikut:
E:
Voltase (V) R: Resistansi (Ω) I: Arus (A)
Dengan
menggambarkan Hukum Ohm sesuai dengan diagram, Anda dapat dengan segera
mengingat hubungan ini. Pada diagram, hubungan vertikal menunjukan pembagian,
dan hubungan horisontal menunjukan perkalian.
Untuk
mendapatkan E, “R x I” Untuk
mendapatkan R, “E /I”
Untuk
mendapatkan I, “E / R”
Faktor-faktor
yang mempengaruhi nilai resistance, karena tahanan suatu jenis material sangat
tergantung pada :
-
Luas penampang konduktor
-
Temperatur atruran: Ω (ohm)
Daya listrik ditujukan dengan banyaknya kerja
yang dilakukan oleh sebuah peralatan listrik dalam satu detik. Daya listrik ini
diukur dalam watt (W), dan I W adalah jumlah daya yang didapatkan ketika
voltase I V di aplikasikan ke beban resistansi IΩ, dan arus sebesar I A
mengalir selama satu detik.
Jumlah
daya listrik dihitung dengan rumus:
P:
Jumlah dari daya satuan W I: Arus, satuan: A V:Voltase,satuan: V
Contoh:
Jika arus sebesar 5A dialirkan selama satu detik dengan menggunakan voltase
sebesar 12 V,maka peralatan listrik tersebut menghasilkan daya sebesar 60W.5 x
12 = 60)
D. Hubungan voltase (E), Tahanan
(R),dan Arus (I)
Hubungan antara voltase, arus dan resistansi
dapat di ilustrasikan seperti aliran air.Kecepatan aliran air berubah sesuai
dengan volume air pada tangki sebelah kiri, ini berarti bahwa kecepatan aliran
air berubah sesuai dengan perubahan
tekanan air didalam tangki.Bila fenomena air ini digantikan dengan listrik,
maka volume air (tekanan air) adalah voltase, dan aliran air adalah arus
listrik. Kekuatan arus air berubah sesuai tingginya pintu (R resisitansi )
diantara tangki dan roda air, bila pintu air ini tertutup maka aliran air akan
berkurang.Pintu ini ekuivalen dengan resistansi pada sirkuit listrik. Arus,
Voltase, dan resistansi meningkatkan volume air dalam tangki akan
meningkatkan kecepatan putar roda. Pada sisi
lain, menurunkan pintu untuk menghalangi aliran air akan menurunkan kecepatan
putar roda. Denagn begitu, hal ini memungkinkan untuk mengatur kecepatan putar
roda dengan mengatur tekanan air dan ketinggian pintu. Sama halnya dalam
sirkuit listrik, banyaknya kerja yang dialokasikan ke berbagai peralatan
listrik dapat diatur dengan merubah nilai resistansi atau voltasenya.
Ø Rangkaian
Seri dan Paralel
Rangkaian
Seri adalah suatu rangkaian dimana bebannya disusun secara sejajar.
Sebagai
contoh penggunaan beterai senter
Rtotal
= RI + R2..............Rn
Jumlah
hambatan total rangkaian seri sama dengan jumlah hambatan tiap-tiap komponen
(resistor)
Rangkaian
Paralel merupakan suatu rangkaian dimana bebannya disusun secara berderet,
semua input komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama
lain tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam
rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang
diperlukan lebih banyak)
E. Mengenal
Simbol-simb0l Kelistrikan
Dalam proses
kerja dan pengontrolan pada teknologi mesin otomotif, penggunaan komponen-komponen
elektronik banyak pemanfaatan untuk meningkatkan performa mesin yang optimal.
a) Simbol
Baterai
merupakan komponen listrik yang merubah energy kimia menjadi energy listrik
yang digunakan oleh sistem starter dan sistem kelistrikan yang lain. Batrei ada
dua tipe yaitu batrei kering dan baterai basah. Batrei yang digunakan untuk
motor, mobil, maupun truk lainnya adalah baterai jenis basah atau kering. Pada
kendaraan secara umum baterai berfungsi sebagai sumber energi listrik pada
kendaraan,
namun bila kita amati lebih detail maka fungsi baterai adalah:
a. Saat mesin mati
sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris, penerangan,dsb.
b. Saat starter
untuk menghidupkan sistem starter
c. Saat mesin hidup
sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana pada saat hidup energi
listrik bersumber dari altenator.
Baterai terdiri dari beberapa komponen antara
lain : kotak baterai,terminal baterai,
elektrolit baterai, lubang elektrolit baterai, tutupbaterai dan sel baterai.
Dalam satu baterai terdiri dari beberapa sel baterai, tiap sel menghasilkan
tegangan 2- 2, 2 V. Baterai 6 V terdiri dari 3 sel, dan baterai 12 V mempunyai
6 sel baterai yang dirangkai secara seri. Tiap sel baterai mempunyai lubang
untuk mengisi elektronlit baterai, lubang tersebut ditutup dengantutup baterai,
pada tutup terdapat lubang ventilasi yang digunakan untuk mengalirkan uap dari
elektrolit baterai. Tiap sel baterai terdapat plat positif, saparator dan plat
negatif, plat positif berwarna coklat gelap ( dark brown) dan plat negatif
berwarna abu-abu metalik (metallic gray).
b) Pemeriksaan baterai
-
Fisik baterai / kotak baterai
Untuk
pemeriksaan fisik baterai dapat didefenisikan secara visual, biasanya kerusakan
sering terjadi antara lai: kotak retak akibat benturan, kotak mengembang akibat
over charging, bocor akibat keretakan atau mengembang.
-
Terminal baterai / konektor kabel
Kerusakan
paling banyak adalah korosi yang sisebabkan oleh uap elektrolit baterai maupun
panas akibat kenektor kendor sehingga dapat menghambat arus listrik.
-
Jumlah elektrolit
Jumlah
eletrolit perlu diperiksa secara periodic. Bila pengisian berlebihan (over
charging) maka elektolit cepat berkurang karena penguapan berlebihan.
Pemeriksaan jumlah elektrolit dapat dilakukan dengan cepat karena kotak dibuat
dari plastic yang tembus pandang. Jumlah elektrolit harus berada diantara garis
Upper level dan Lower Level.
-
Pemeriksaan berat jenis
-
Untuk pemeriksaan berat jenis dapat dilakukan dengan menggunakan
Hidrometer.
2. Capacitor/
Kondensor
a. Simbol
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat
menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor rterbuat dari 2 buah plat
metal yang dipisahkan oleh suatu bahan eklektrik. Bahan-bahan dielektrik yang
umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas, dan lain-lain. Jika kedua
ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan
mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama
muatan negatif terkumpul pada ujung
metal yang satu lagi.
Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung
kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup
positif, karena terpisah oleh bahan elektrik
yang non –konduktif.
Ketika kedua elektroda di aliri tegangan
dengan cara menghubungkan terminal positif dan negatif pada baterai, elektroda-
elektroda yang berhadapan ini akan menjadi berarus listrik positif atau
negatif. Daya ini akan tesimpan walaupun catu daya sudah diutus, karena
kapasitor memiliki kemampuan menyimpan listrik. Ketika elektroda dari kapasitor
yang telah dialiri kita putus aliran listriknya, akan terjadi aliran arus
sementara, dan aliran daya yang tersimpan akan dinetralkan dan menghilang.
Dengan begini, kapasitor di- ‘kosongkan’
b. Karakteristik
Pengisian Kapasitor
Ketika tegangan arus searah di berikan ke kapasitor
yang masih kosong, pada awalnya arus akan mengalir dengan cepat. Setelah
kapasitor mulai terisi, aliran arus berkurang. Akhirnya ketika kapasitas
elektrostatis (kemampuan kapasitor untuk
menyimpan listrik) telah mencapai titik maksimal, aliran arus akan berhenti.
Tegangan pada saat ini sama dengan tegangan yang digunakan.
Salah
satu contoh penggunaan kapasitor / kondensor di rangkaian kelistrikan mesin
dipasang di rangkaian sistem pengapian yang berfungsi :
-
Menyerap percikan bunga api
-
Menyimpan arus sementara
3. Cigarette
Lighter / Pemantik rokok
a. Simbol
Prinsip kerja Cigarette Lighter merubah
energy listrik menjadi energy panas yang berfungsi untuk membakar rokok. Cigarette lighter
terdiri dari lempengab bi-metal yang dipasang tergulung berbentuk lingkaran didalam rumah cigarrete
lighter. Cara kerjanya, bila di aliri tegangan positif dan negative di ujung
lingkaran bi – metal maka bi- metal ini akan memanas dan membentuk bara api.
4. Circuit
Breaker
a. Simbol
Cirkuit breaker (CB) merupakan komponen listrik yang
terdiri dari lempengan metal yang berfungsi sebagai pemutus arus listrik bila
terjadi hubungan pendek. CB dipasang di Arus utama rangkaia listrik . Cara kerja bila rangkaian mengalami
hubungan pendek maka lempengan metal menjadi panas mengakibatkan lempengan yang tadi melengkung
akan menjadi lurus, sehingga arus listrik terputus dari sumber arus ke
rangkaian. (seperti terlihat pada gambar), enggunaan CB dirangkaian listrik
pada kendaraan banyak di pasang di rangkaian kelistrikan bodi (power
window,AC,dan lain-lain)
5. Diode
a. Simbol
Diode merupakan komponen semikunduktor
terbentuk dari penggabungan sambungan bahan semikunduktor tipe P dan tipe N
berfungsi sebagai penyearah Arus. Bahan tipe-p menjadi sisi anoda sedangkan
bahan tipe-n menjadi katod, Arus dapat dapat melewati bila tegangan positif
dihubungkan dari sisi Anoda ke katoda sedangkan bila dihubungkan tegangan
positif dari katoda ke anoda maka arus tidak dapat terlewati. Salah satu penggunaan
diode di kelistrikan mobil adalah disistem pengisian yang dipasang di
Alternator di komponenrectifier dengan tujuan untuk menyerahkan arus AC yang
terbangkit dari proses generator menjadi DC.
b. Rangkaian
Dioada dan komponen real.
6. Distributor,IIA
a. Simbol.
Distributor IIA
( Integreated Assembly ) merupakan suatu unit distributor dimana seluruh
komponen systempengapiannya disatukan dalam suatu unit distributor penggunaan
kabel tegangan tinggi pada distributor tipe hanya 4 kabel tanpa menggunakan
kabel koil. Mobil corrola yang menggunakan mesin 2E,4A,7A-FE, mobil kijang 2, 0
cc dan lain-lain.
7. Fuse
a. Simbol
Fuse merupakan lempeng metal tipis yang
akan terbakar habis apabila terlalu banyak dialiri arus, sehingga akan
menghentikan aliran arus dan melindungi rangkaian dari kerusakan,Fuse berfungsi
sebagai pengaman rangkaian bila terjadi hubungan pendek pada rangkaian, menurut
bentuk dari fuse terbagi menjadi 2 tipe :
-
Tipe blade
-
Tipe tabung
Tipe fusemenurut
kemampuan menahan beban arus :
-
Tipe low 5A-15A
-
Tipemedium 15A-25A
-
Tipe high 30A ke atas
8. Fuseble
link
a. Simbol
Fuseble link terbuat dari plat dan kabel berukuran
besar (heavy-gauge wire) yang akan
terbakar pada saat terjadi kelebihan beban ditempatkan pada sirkuit dengan kuat
arus tinggi, sehingga dapat melindungi keseluruhan rangkaian. Fuse ini dipasang
sebelim rangkaian dan setelah terminal baterai
9. Ground/massa
a. Simbol
Ground/ massa merupakan bentuk dari
terminal negatif baterai, pada wiring diagram terminal negatif.untuk boddy dan
chasis kendaraan yang dapat di aliri arus telah dihubungkan ke terminal negatif
baterai.
10. Headlight
Headlight merupakan lampu kepala yang
menjadi lampu penerang utama, prinsip kerja dari lampu adalah merubah energy
listrik menjadi energy cahaya.Lampu kepala memiliki 2 tipe :
a. Tipe
single Filamen
Untuk tipe ini lilitan dalam lampu akan
bekerja bila diberikan tegangan positif pada satu sisi dan terminal negative
pada sisi lain. Penggunaan untuk lampu jauh (HU) dan lampu dekat (HL) biasanya
menggunakan dua lampu.
b. Tipe
double Filamen
Lampu kepala yang sudah menggunakan
double filamen dalam penggunaannya telah disatukan antara lampu jauh dan lampu
dekat. Tipe ini memiliki 3 terminal, B+, HU, dan HL
Cara kerja bila tegangan positif dan negatif di berikan pada
lilitan di filamen maka lilitan tersebut akan mengeluarkan cahaya.
11. Horn/
Klakson
a. Simbol
Prinsip kerja dari horn adalah prinsip
perubahan energy listrik menjadi energy bunyi. Horn memiliki 2 terminal (+)
(-), terminal ini di hubunkan ketegangan positif baterai dan negatif baterai
maka horn akan bekerja.
12. Ignition
Coil
a. Simbol
Ignition coil merupakan koil pengapian
yang berfungsi membangkitkan tenaga dari 12 volt menjadi 20,000 . Ignition coil memiliki 2 lilitan dengan
inti besi: lilitan primary da lilitan sekunder serta memiliki terminal positif,
negativ danterminal tegangan tinggi.
13. Alat
ukur/meter
a. Meter Analog
Simbol
Meter analog merupakan
alat ukur yang mengukur objek dan hasil ukur ditunjukan masih secara
mejjkanikal, menggunakan pointer dan skala. Meter Analog digunakan untuk
mengukur kecepatan kendaraan, bahan bakar, temperatur, RPM dan lain-lain.
b. Meter Digital
Simbol
Untuk meter digital
hasil ukur ditunjukan dengan menggunakan digit angka.
a. Simbol
Prinsip kerja motor adalah merubah energi
listrik menjadi energi putar dan juga mengadopsi prinsip dari kaedah ulir kanan
dan tangan kiri fieming. Komponen utama motor adalah, Armature unit, brush,
magnet dan rumah motor. Output dari pada motor adalah putaran. Di kelistrikan
mesin motor digunakan disystem stater, motor fan radiator, motor wiper dan
lain-lain.
15. Relay
a. Simbol
Relay merupakan komponen listrik yang
memiliki kumparan/lilitan dan plat kontak serta beberapa terminal:
·
Memperbesar arus
·
Switch otomatis
·
Pengaman rangkaian
Terminal Relay:
·
85-86 lilitan dihubungkan ke(+)(-)
·
30-87 plat kontak (beban –(+)
Cara
kerja, bila terminal 85 dililitan diberikan (+) dan terminal 86 (-) maka
dililitan tersebut akan terbangkit medan magnet, karena pemasangan plat kontak
dipasang berhadapan dengan lilitan maka medan magnet akan menarik plat kontak.
Proses ini mengakibatkan terminal 30-87 terhubung, bila diterminal 87 diberi
tegangan (+) dan di 30 dihubungkan kebeban serta massa maka beban serta massa
maka beban tersebut akan bekerja.
Relay terbagi dalam beberapa tipe:
1. Normally
open, relay ini saat normal plat kontak terbuka dan saat bekerja plat kontak
terhubung.
2. Normally
closed, untuk relay ini saat normal plat kontak tertutup dan saat bekerja plat
kontak akan terbuka.
3. Double
trouw, relay ini memeiliki terminal untuk lilitan masih menggunakan terminal
85-86, sedangkan terminal plat kontak memiliki 3 terminal 30-87-87a. Relay ini
merupakan penggabungan antara normally open dan closed.
16. Tahanan/Resistor
a. Simbol
Resistor adalah komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk
menahan arus listrik dengan memproduksi penurunan tegangan di antara kedua
salurannya sesuai dengan arus yang
mengalirinya. Resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan
karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor di sebut ohm (omega).
Fungsi dari resistor
adalah:
·
Sebagai pembagi arus
·
Sebagai penurun tegangan
·
Sebagai pembagi tegangan
·
Sebagai penghambat aliran arus
listrik,dan lain-lain.
Cara mengukur resistor
Ciri
yang umum dari suatu resistor adalah
gelang-gelang warna yang tertera pada bodinya.seperti pada gambar di bawah dan
masing-masing dari warna tersebut mengandung suatu nilai ukuran sesuai tabel
warna yang sudah di tentukan dan satuannya adalah “ ohm” berikut ini mmerupakan
uraian dan tabel warna-warna. kode warna
di atur oleh EIA (Electronik Industries Association) di mulai dengan warna
paling gelap (hitam) lebih terang hingga warna paling terang (putih). Gambar
urutan gelang warna pada resistor.
Pedoman dalam menentukan
urutan gelang warna:
a. Gelang
pertama tidak berwarna hitam, emas, perak, atau tidak berwarna
b. Gelang
terakhir (toleransi) jarak/spasinya lebih lebar bila di bandingkan dengan
jarak gelang yang lain.
c. Gelang
pertama di buat lebih lebar dari yang lain,apabila spasi antara gelang jaraknya
sama.
d. Gelang
ketiga menunjukan nilai jumlah angka nol. Pedoman dalam menetukan urutan gelang
jaraknya sama.
e. Gelang
pertama tidak berwarna hitam,emas, perak, atau tidak berwarna
f. Gelang
terakhir (toleransi) jarak/spasinya lebih lebar dibanding dengan jarak gelang
yang lain
g. Gelang
pertama dibuat lebih lebar dari yang lain. Apabila spasi antar gelang jaraknya
sama.
h. Gelang
ketiga menunjukan nilai jumlah angka nol
17. Resistor Tapped
a. Simbol
Resistor tapped merupakan sebuah tahanan yang
hambatannya dapat diubah-ubah dan mempengaruhi dari arus yang melalui tahanan
tersebut.
18. Variable Resistor
a. Simbol
Variable Resistor merupakan sebuah tahanan
berubah ubah sesuai dengan arah geser plat penggeser yang menghubungkan arus ke
beban. Tahanan ini disebut juga dengan tahanan geser.
Prinsip kerja, bila plat penggeser
mendekati tegangan maka tahanan akan berkurang akibatnya arus akan dapat masuk
dengan mudah namun bila menjauhi tegangan, maka efeknya tahanan akan berubah. Contoh
penggunaan tahanan ini di sender guage untuk mengukur volume bahan bakar dalam
tangki dan juga di sistem pengaturan konsentrasi gas buang yang di pasang di
sensor variable resistor dan banyak lagi penggunaannya.
19. Sensor (Thermistor)
a. Simbol
Thermistor
merupakan suatu tahanan yang bisa berubah – ubah sesuai dengan suhu Thermistor
memiliki 2 tipe :
a. Tipe
PTC (Positive Temperatur Coefisient )
Tipe ini adalah jenis resistor non
linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi
suhu yang mempengaruhi makin besar nilai hambatannya. Bisa di simpulkan : Bila
suhu dingin maka tahanan turun dan bila suhu panas maka tahanan akan naik.
b. Tipe
NTC ( Negative Temperatur Coefisient).
Tipe ini adalah jenis resistor non linier yang nilai
hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu mempengaruhi
makin kecil nilai hambatannya.
Kesimpulan : Bila suhu dingin maka tahanan akan naik dan bila suhu
akan panas maka tahanan akan turun.Contoh aplikasi Thermistor digunakan di
sensor WTS dengan menggunakan tipe NTC.
20. Solenoid
a. Simbol
Simbol Selenoid merupakan katup yang di
gerakan oleh energi listrik, mempunyai kumparan sebagai penggeraknya yang
berfungsi untuk menggerakan piston yang dapat digerakan oleh arus AC maupun DC,
solenoid valva atau katup (valve) solenoida mempunyai lubang keluaran, lubang
masukan lubang exhaust, lubang masukan, berfungsi sebagai terminal / tempat
cairan masuk atau supply, lalu lubang keluaran, berfungsi sebagai terminal atau
tempat cairan keluar yang dihubungkan ke
beban, sedankan lubang exhaust, berfungsi sebagai saluran untuk mengeluarkan
cairan yang terjebak saat piston bergerak atau pindah posisi ketika solenoid
valve bekerja.
21. Switch
Switch merupakan komponen listrik yang
berfungsi sebagai pemutus dan penyambung arus.
Macam-macam switch
a. Normally
open,switch ini saat normal plat kontak nya terbuka dan saat bekerja plat
kontaknya tertutup
b. Normally closed, Switch tipe ini saat normal
tertutup dan saat bekerja akan terbuka
c. Double Trouw, switch double trow merupakan
kombinasi dari dua switch normally open dan closed
d.
Ignition
Switch, seperti fungsi-fungsi switch yang lainnya IG switch juga bekerja
menyambung dan memutuskan arus. Penggunaan igsitch banyak di gunakan di
kelistrikan mobil, terminal-terminal yang berhubungan dengan IG switch.
AMI/B+dan
AM2: Sumber Tegangan
ACC : Assesoris(tipe radio)
IG : kerangkaian system
ON
ST : Stater
22. Transisitor
Transistor memiliki tiga lapisan yang
terdiri dari semikonduktor tipe P yang terjepit dua buah semikonduktor tipe N,
atau sebuah semikonduktor tipe N diapit oleh dua buah semikonduktor tipe P.
Sebuah elektroda ketempelkan ke setiap laisan subrata: B (base), E (emitter),
dan C (collector). Transistor biasa terdiri dari dua varian: npn dan pnp,
tergantung bagaimana penyusunan semikonduktornya. Transistor mempunyai fungsi berikut:
·
Penguatan(Amplification)
·
Saklar otomatis (Switching)
·
Stabilitas tegangan
·
Modulasi sinyal
a.
Pengoperasian
dasar
Pada transistor npn, ketika arus IB
mengalir dari B ke E, arus IC mengalir dari C ke E.Pada transistor pnp, ketika
arus IB mengalir dari E (emitter) ke B (base), arus IC mengalir dari E ke C.
Arus IB disebut arus basis (base
current), dan arus IC disebut arus kolektor (collector current).
Akibatnya arus IC tidak akan mengalir
kecuali arus.
b.
Karakteristik
Pada transistor biasa,arus collector (IC) dan arus basis (IB)
memiliki hubungan sebagaimana terlihat dalam diagram. Transistor biasa memiliki
dua fungsi dasar atau kegunaan yaitu: di sebelah kiri, bagian “A” dapat
digunakan sebagai penguat sinyal dan bagian “B” dapat digunakan sebagai switch.
c.
Transistor
sebagai penguat sinyal
Dalam wilayah “A” pada grafik arus collector adalah 10 hingga 1.000 kali
arus basis. Artinya sinyal dimana sinyal input diperbesar merupakan hasil dari
terminal output ketika sinyal listrik “B” d(base) dan transistor digunakan
sebagai input.
d.
Transistor
sebagai switch otomatis
Dalam transistor, arus collector (IC)
tidak akan mengalir kecuali arus basis (IB) mengalir.Dengan begitu, arus
collector dapat diputar ke ON dan OFFdengan mengatur arus basis (IB) ON dan
OFF. Karakteristik transistor ini dapat digunakan sebagai switch relay.
Transistor memiliki 2
tipe :
·
NPN, Negative Positif Negatif
·
PNP, Positif Negatif Positif
Mungkin ini saja yang dapat saya bagikan tentang "DASAR-DASAR KELISTRIKAN PADA MOBIL" dan saya akan lanjutkan di artikel saya selanjutnya.