Jika ingin belajar bagaimana cara menggunakan Flaring Tool dan Swaging Tool, silahkan kunjungi artikel saya yang membahas tentang CARA MUDAH BELAJAR LAS BRAZING SERTA MENGGUNAKAN FLARING TOOL DAN SWAGING TOOL
Hallo
semuanya, kembali lagi dengan saya Son Ambarita, disini saya ingin melanjutkan
isi dari artikel saya yang baru-baru ini saya posting di goggle yang berisi
tentang bagaimana cara menggunakan
tool Flaring
dan Swaging, bagaimana cara Brezingan/ pengelasan, dan saya juga bilang
kalau saya akan langsung tes kebocoran hasil Brezingan/
pengelasan kita dengan Manifold Gauge, namun saya hanya membahasnya setengah,
karena apabila saya membahasnya langsung, maka akan panjang ceritanya, dan saya
takut teman-teman semuanya bosan membaca artikel yang saya posting itu, nah
disini saya berinisiatif untuk melengkapi isi artikel itu, tanpa membuang-buang
waktu mari kita bahas semuanya.
Sebelumnya saya akan memperkenalkan nama alat
brezing yang saya gunakan yaitu TORCH ELPIJI, dimana alat inilah nantinya yang
kita gunakan untuk brazing/pengelasan pipa AC.
Gambar 1 Gambar 2
Torch elpiji yang ada pada gambar no.1 ini sudah di
lengkapi dengan pematik api yang fungsinya kita tidak perlu mencari-cari korek
api untuk menyalakannya, cukup hanya kita tekan pematiknya sudah langsung
mengeluarkan api, tapi ingat kalau mau menekan pematiknya, jangan lupa buka
stelan apinya sedikit, sebenarnya ini bisa kita sebut sebagai stelan gas/elpiji
juga, mengapa saya bilang stelan api, karena pada saat torch elpiji menyala,
kita harus menyetel apinya terlebih dahulu baru bisa digunakan yaitu dengan
memutar stelan api kearah berlawanan jarum jam, agar gas/elpijinya keluar tambah
besar, dan disini kita bisa menyetel sesuai dengan keinginan kita, tapi ingat
aturlah stelan api sesuai dengan felling/perasaan
Torch elpiji yang ada pada gambar no.2 ini tidak berbeda
jauh dengan gambar yang di no.1, perbedaannya hanya di torch di gambar 1 sudah
di lengkapi dengan penyetel api dan pematik api, sedangkan pada torch elpiji
no.2 hanya di lengkapi penyetel api saja sedangkan pematik apinya tidak ada,
makanya pada saat menggunakan alat yang satu ini pastikan kita sudah menyiapkan
korek api terlebih dahulu.
Pada
pembahasan sebelumnya tentang CARA MUDAH BELAJAR LAS BRAZING SERTA MENGGUNAKAN FLARING TOOL DAN SWAGING TOOL,
saya telah memberi tahu bagaimana cara menggunakan Flaring Tool ( Alat pengembang pipa ), di gambar
ini pula saya sudah menunjukkan pipa yang telah saya perbesar/ kembangkan diameter dari salah satu ujung pipanya, dan itulah yang menjadi bahan praktek
saya kali ini, jadi disini saya di suruh membuat suatu alat, yang mana nantinya
akan saya sambungkan dengan double nippel di antara kedua pipa tersebut dan
saya brazing lalu setelah itu akan di tes kebocorannya, apakah ada yang bocor
atau tidak, agar lebih jelas ini gambar lengkap dari benda/ pipa AC yang telah
saya brazing.
Berikut
ini langkah-langkah yang saya lakukan sebelum saya melakukan brazing.
1.
Saya mengembangkan/membuka ujung
pipa pada kedua pipa yang telah saya potong dengan ukuran
yang sama dengan alat Flaring Tool.
2. Setelah itu saya
memasukkan kedua ujung pipa yang telah saya kembangkan/membuka ujungnya pada double nippel, seperti pada gambar di bawah
ini.
3.
Setelah itu, saya memasukkan sebuah pipa kecil yang telah
dipasangkan sebuah pentil , yang mana pentil ini di gunakan sebagai katub
pemasukan refrigeran kedalam alat yang saya buat ini untuk menguji ada tidaknya
kebocoran dari alat yang saya buat ini ke pipa yang telah saya pasangkan doubel
nippel seperti gambar di atas. Berikut gambarnya pentilnya.
4.
Lalu pipa yang sudah saya pasang double nippel yang satunya saya
jepit ujung nya hingga rapat, dengan tujuan nantinya saya tinggal brazing saja
ujungnya hingga tidak ada lagi kebocoran. seperti pada gambar berikut.
5.
Berikut langkah-langkah brazingnya, pertama kita akan brazing sambungan
antara pipa yang sudah kita pasang double nippel
tadi dengan pipa kecil yang ada pentil, namun sebelumnya lepas terlebih dahulu bagian
dalam pentilnya, dengan tujuan agar tidak hangus pada saat mem-brazing, karena
panasnya api dari hasil brazing yang kita lakukan.
6.
Kita brazing sambungan pipa dengan pipa yang ada pentilnya tadi,
seperti gambar berikut.
Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan
dalam melakukan brazing/pengelasan ini, diantaranya :
a.
Pada saat mem-brazing, pada saat kita membakar benda kerja dengan
Torch Elpiji, usahakan menunggu sampai benda kerja sampai berubah warna menjadi
warna kemerah-merahan, setelah berubah warna barulah kita bisa menambahkan kawat las pada celah sambungan pipa yang akan kita
las.
b.
Pada saat mem-brazing, usahakan pada waktu kita
melelehkan kawat las cukupnya satu titik/ satu tetes saja, ini khusus untuk
seperti pipa yang saya gunakan yah yang berdiameter 3/8. Karena lelehan kawat
las ini nantinya akan mengalir pada tiap celah dan mengelilingi lingkaran pipa,
jangan sesekali mengangkat kawat las terlalu lama, sebab akan menyebabkan
gumpalan/ tumpulan hanya pada satu titik saja, sehingga menghasilkan las-an yang
kurang baik, jadi usahakan pada saat kawat las sudah meleleh jangan terlalu
lama mengangkatnya.
c.
Pada saat mem-brazing, usahankan ujung api/ bibir
api tidak terlalu dekat atau juga tidak terlalu jauh dari benda kerja, pada
saat anda sudah menyetel torch elpiji dan membakar benda kerja perhitungkan dari
ujung api ke arah Torch elpiji sepanjang 1 cm, nah segitulah jarak apinya yang
harus di gunakan.
d.
Pada saat mem-brazing, usahakan pada saat
menambahkan kawat las di sebelah benda kerja, contohnya, kita letakkan bibir
api las di samping kanan kita, lalu letakkan lah kawat lasnya berlawanan arah
dengan bibir api atau di sebelah kiri kita, ini bertujuan menghindari adanya
percikan dari api bahkan lelehan kawat las yang panas, karena itu akan
menyebabkan luka/cacat, lebih jelasnya lihat gambar di bawah.
Cara meletakkan kawat las yang benar
e.
Setelah mem-brazing, seandainya anda menggunakan sambungan double
nippe untuk pipa AC, pastikan anda kancing baut/ mur pengikatnya dengan kencang,
karena menurut pengalaman pipa yang menggunakan double nippel sebagai
penyambung/pengikat sering terjadi kebocoran, sehingga perlu di perhatikan,
tapi ingat pada saat mengancing baut/ mur harus dengan perasaan, karena apabila
dipaksakan dengan sekuat tenaga bisa-bisa nippelnya retak atau ulirnya rusak.
Proses pengancingan
baut/mur
f. Pada saat mem-brazing, usahakan anda menggunakan alat-alat k3 (
kesehatan dan keselamatan kerja) khususnya kaca mata (safety glass) dan sarung
tangan, karena mata dan tangan adalah bagian tubuh yang rawan terkena
api/percikan dan itu sangat berbahaya.
Gambar hasil kerja/ hasil Brazing
Setelah kita
mengelas/mem-brazing, pastikan semuanya sudah dilakukan dengan baik dan
sambugan double nipplenya sudah di
kancing dengan rapat, dan selanjutnya kita tes kebocoran dengan Manifold Gauge.
Gambar Manifold
Gauge
hal
yang pertama harus dilakukan adalah menyambungkan nippel dari selang manifold
gauge pada benda kerja kita yaitu pada pentil yang sudah kita sediakan tadi, dan
masukkan benda kerja ke dalam air.
Proses
penyambungan pentil ke nippel selang tabung refrigerant
Lalu
buka kran dari tabung refrigerantnya.
Gambar prose
membuka kran tabung refrigerant
Selanjutnya membuka kran yang ada pada
meteran manifold gauge, bertujuan agar memberi tekanan pada benda kerja yang
akan kita ukur tadi.
Gambar membuka kran meteran manifold gauge
Selanjutnya
lihat/cek pada air ada atau tidak gelembung pada air, jika ada berarti terjadi
keborcoran, hasil kerja anda kurang bagus, jika tidak ada gelembung berarti
aman/ tidak ada terjadi kebocoran.
Gambar
pengecekan hasil kerja di dalam air
Mungkin hanya
ini saja yang dapat saya bagikan, terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk
membaca artikel saya, disini saya hanya ingin berbagi pengetahuan dan bukan
bermaksud untuk meng-gurui teman-teman yang sudah mahir dalam bidang ini, kalau
ada yang salah serta masukan tolong di koreksi dan di tulis di kolom komentar
di bawah.
Jika ingin belajar bagaimana cara menggunakan Flaring Tool dan Swaging Tool, silahkan kunjungi artikel saya yang membahas tentang CARA MUDAH BELAJAR LAS BRAZING SERTA MENGGUNAKAN FLARING TOOL DAN SWAGING TOOL
Jika ingin belajar bagaimana cara menggunakan Flaring Tool dan Swaging Tool, silahkan kunjungi artikel saya yang membahas tentang CARA MUDAH BELAJAR LAS BRAZING SERTA MENGGUNAKAN FLARING TOOL DAN SWAGING TOOL
THANK YOU
FOR YOUR ATTENTION
Hai semuanya, disini saya ingin berbagi pengetahuan kepada teman-teman
sekalian yang ingin belajar atau yang baru belajar tentang bagai mana cara mem-Brezing/ menyambungkan pipa
tembaga pada AC dengan baik dan benar, sebelum itu terlebih dahulu kita harus mengetahui.
Apa itu brezing?
Brazing adalah sebuah teknik menyambung dengan menggunakan bahan pengisi
logam antara dua permukaan yang akan di sambung, bahan yang digunakan adalah sebuah kawat las yang berbentuk batangan
berwarna tembaga ke kuning kuningan (biasa di sebut -Perak). Panas yang di
butuhkan sangat tinggi agar kawat las dapat meleleh dengan baik dan hasil
sambungan terlihat merata, panasnya sekitar 760 o C - 870 o C, Bahkan lebih. Dan cara Brezing ini lebih sedikit sulit dari
pada melakukan las biasa atau proses solder, karena membutuhkan temperatur
leleh yang lebih tinggi sehingga dibutuhkan api torch yang lebih panas dan
stabil. Dari segi kekuatan pun teknik brazing lebih tinggi dari pada soldering.
Nah, selain itu disini juga saya akan
menjelaskan begaimana cara menggunakan tool
Flaring dan Swaging,
bagaimana cara Brezingan/ pengelasan, dan kita akan langsung tes kebocoran
hasil Brezingan/ pengelasan kita dengan Manifold Gauge. Supaya tidak
membuang-buang waktu, mari kita lihat penjelasan sebagai berikut:
Pertama
kita akan belajar begaimana cara menggunakan Swaging dan apa kegunaannya.
Sebelum
itu sebaiknya meluruskan terlebih dahulu pipa yang ingin kita potong, karena
pada saat awal, posisi pipa dalam keadaan melingkar atau bengkok. Kita bisa
meluruskan nya dengan cara manual yaitu kita letakkan pipa di atas meja, lantai
atau di mana saja yang penting tempatnya rata dan kita tarik satu ujung pipa
lalu tarik lingkaran pipa dan luruskan sampai kondisi pipa rata dengan meja
atau lantai tadi, satu hal yang perlu di ingat, pada saat mau meluruskan pipa
ini jangan meluruskan nya dengan hanya menggunakan tangan kosong saja, takutnya
nanti pipa akan patah, namun ini khusus bagi teman-teman yang masih awam saja
yah, bagi yang sudah biasa menggunakan dengan tangan mungkin metode yang saya
anjurkan ini tidak berlaku, karena pipa ini terbuat dari bahan tembaga dan pipa
ini juga tipis sehingga mudah patah.
Gambar pipa AC
Setelah
itu kita bisa langsung memotong pipa dengan alat sebagai berikut :
1.
Pemotong pipa ( tubing
cutter )
Pemotong pipa ( tubing cutter ) adalah Alat ini digunakan
untuk memotong pipa. Caranya adalah dengan
memasukan pipa ke
antara rollel dan blade . pengencang nanti berfungsi untuk menyesuaikan ukuran dengan diameter
pipa yang di potong, selanjutkanya kita putar pengencangnya mengelilingi pipa
atau kita putar pipinya saja juga bisa, lalu setelah kita rasa pengencang longgar
berarti pipa sudah mulai terpotong sedikit demi sedikit, kalau pengencang sudah
mulai terasa longgar anda bisa kencangkan lagi dan begitu seterusnya sampai
pipa terpotong dengan sendirinya.
Berikut gambar dari Pemotong pipa ( tubing cutter ).
2.
swaging tool (
pembesar pipa )
swaging tool ( pembesar pipa ) adalah alat
ini digunakan untuk memperbesar diameter dari salah satu atau kedua ujung pipa.
Gambar 1
gambar 2
Gambar 1 merupakan swaging tool keluaran yang pertama, yang mana
cara penggunaan nya lebih rumit dan membutuhkan waktu yang cukup lama
dibandingkan swaging tool yang ada di gambar 2, selain
itu saat menggunakan swaging tool pada gambar yang pertama kita
lebih membutuhkan tenaga yang lebih besar di bandingkan swaging tool yang satunya, itu lah yang membuat swaging tool yang pada gambar no 2 lebih nyaman untuk
di gunakan, berikut cara penggunaannya.
3.
Flaring Tool (
Alat pengembang pipa )
Flaring Tool ( Alat pengembang pipa ) adalah alat yang di gunakan
untuk mengembangkan/membuka ujung pipa.
Pertama-tama setelah kita
memotong pipa sesuai dengan ukuran yang di inginkan lalu kita masukkan pipa tadi
ke dalam lubang no.2 pada blok flaring tool, sebelum itu lihat terlebih dahulu
diameter pipa, dan sesuaikan dengan diameter pada lubang blok flaring tool lalu
jepit pipa seperti gambar di bawah ini.
Kemudian setelah itu masukkan
blok flaring tool ini kedalam rumah flaring tool, lihat gambar di bawah ini.
Gambar mata tuas no.1 atau mata flaring
Setelah itu itu letakkan mata
flaring tepat di tengah diameter pipa, dan putar tuas no 2 hingga mentok/ masuk
ke lubang yang no 1, ini fungsinya supaya pada saat memutar tangkai penekan/
tuas no 1, blok yang menjepit pipa tidak bergerak, selanjutnya putar tangkai
penekan/ tuas nomor 1 searah jarum jam secara berlahan-lahan sampai pipa
melebar dan kemiringan ujung pipa sampai menyentuh kemiringan blok penjepit. Dan
lihat hasilnya
Mungkin sampai disini dulu, saya akan lanjutkan masalah cara
Brezingan/ pengelasan, dan tes kebocoran hasil Brezingan/ pengelasan kita
dengan Manifold Gauge di artikel selanjutnya, karena kalau saya bahas semua di
artikel ini akan terlalu panjang dan saya takut teman-teman bosan membacanya,
terima kasih sudah meluangkan waktunya, sekali lagi saya mau bilang. Disini saya
hanya ingin berbagi pengetahuan bukan bermaksud untuk meng-gurui buat yang memang
sudah mahir di bidang ini.
Bila ingin membaca kelajutan dari isi artikel ini silahkan kunjungi artikel saya tentang CARA MENGGUNAKAN LAS/ BRAZING TORCH ELPIJI DAN MANIFOLD GAUGE DENGAN BAIK
Bila ingin membaca kelajutan dari isi artikel ini silahkan kunjungi artikel saya tentang CARA MENGGUNAKAN LAS/ BRAZING TORCH ELPIJI DAN MANIFOLD GAUGE DENGAN BAIK
THANK YOU FOR YOUR ATTENTION
Sebenarnya Alat Ukur sudah di gunakan pada masa bangsa
mesir kuno , bangsa mesir kuno berhasil membangun sebuah piramid menggunakan
alat ukur yang sederhana antara lain:
Cubit merupakan pengukuran menggunaka ujung siku sampai dengan ujung jari
tengan.
• 1 Cubit =
ujungsiku s.d. ujung jaritengah
• Kelemahan ?
• Perlu
dibuatstandarnya yang disebut ROYALCUBIT
span merupakan pengukuran menggunakan jengkal manusia.
• 1 Span = 1
jengkal jari tangan manusia
• 1 Span = ½
Cubit
• 1 Span = 9
inci
Palm merupakan pengukuran menngukana telapak tangan.
• 1 Palm =
selebar telapak tangan mns.
• 1 Palm = 1/6
Cubit
• 1 Palm = 3
inci
Digit merupakan selebar ujung jari tengah
• 1 Digit =
selebar ujung jari tengah
• 1 Digit =
1/24 Cubit
• 1 Digit = ¾
inci
Thum breadth merupakan pengukuran menggunkan ibu jari.
• Thum Breadth
= selebar ibu jari
• 1 Thum
Breadth = 1 inci
• 1 Inci = 3 buah biji jagung kering dan keras
yang diletakkan sejajar.
PENGERTIAN ALAT UKUR
Berbicara mengenai alat ukur pasti sudah
tidak asing lagi bagi kita, apalagi alat ini sudah digunakan sejak jaman Mesir kuno.
Karena kebutuhan dan kegiatan manusia
sehari-hari membuat alat ini sangat di perlukan dan seiring berkembangnya zaman
alat ini mulai di kembangkan dari yang manual hingga alat yang otomatis, dengan
tujuan agar dapat mempermudah manusia dalam mengukur.
Alat
ukur
merupakan alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian.
Seluruh alat pengukur dapat terkena kesalahan peralatan yang
bervariasi. Bidang ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran
dinamakan metrologi.
MANFAAT ALAT UKUR
Alat ukur berfungsi sebagai alat pengukuran yang akurat saat kita
melakukan pengukuran baik pengukuran jalan maupun pengukuran tubuh.
Dalam suatu pengukuran alat ukur sangatlah penting, karena alat ukur
sesuatu yang menjadi parameter dari suatu pengukuran yang kita hasilkan
tidak lepas dari angka angka yang hanya bisa di dapatkan melalui proses
pengukuran dengan menggunakan alat ukur.
Alat ukur dalam melakukan Pengukuran dengan benar akan memberikan
manfaat antara lain sebagai berikut :
1.
Membuat gambaran melalui karakteristik dari suatu object yang kita teliti.
2.
Dalam industri dapat digunakan sebagai alat komunikasi dari mulai riset,
operator, pengujian sampai dengan jaminan mutu terhadap produk yang dihasilkan.
3.
Dapat digunakan sebagai dasar melakukan prediksi terhadap sesuatu yang akan
terjadi.
4.
Sebagai pengendalian serta jaminan mutu.
Hai
...
Come
back again with me son_ambarita ni my article about Teknologi automotive,
Kali
ini saya akan berbagi pengetahuan serta pengalaman saya buat teman-teman yang
membutuhkannya, kebetulan baru-baru ini saya mengalami mesalah pada shock
breaker bagian depan sepeda motor metic saya, yang mana apabila saya
mengendarai sepeda motor ini dan tiba-tiba tanpa disengaja menabrak polisi
tidur atau tiba-tiba melewati jalan yang berlubang, maka shock breaker bagian
depan pada motor saya ini akan mengeluarkan bunyi “TOK” yang sangat kuat,
namun kalau di jalan yang rata tidak mengeluarkan suara apa-apa (normal-normal saja), awalnya saya mengira shock breaker saya ini berbenturan langsung dengan bagian
lain pada sepeda motor saya, dan setelah saya cek dengan teliti dan seksama tidak
ada apa-apa yang bersentuhan langsung dengan shock breaker ini, nah karena
masalah ini lah saya bingung, saya berfikir kalau shock breaker saya ini
mengalami kekurangan oli sehingga menyebabkan adanya benturan antara bambu
shock dengan komponen lainnya pada bagian dalam shock breake tapi kalaupun oli
berkurang mengapa tidak ada kebocoran apapun di bagian seal pada shock breaker,
saya cek bagian seal semua dalam keadaan baik-baik saja dan akhirnya saya pun
berencana untuk membongkar bagian-bagian shock breaker sepeda motor saya ini,
saya siapkan kunci-kunci dan peralatan yang saya butuhkan namun hati saya
seakan ragu-ragu akan permasalahan ini. Sayapun
mencoba untuk search di goggle dan saya dapat satu referensi yang mengatakan
apabila sepeda motor mengalami masalah seperti ini kita coba cek dulu kom
stirnya atau yang orang sering juga bilangnya koneks atau semacam itulah itu,
Gambar: kom stir/koneks tanda arah panah
saya pun kurang tahu betul nama dari komponen ini, yang pastinya terletak pada
bagian segi tiga pada stir motor, nah anda coba cek dulu terkadang kom stir ini
mengalami kelonggaran akibat jarangnya di perhatikan apa bila itu benar-benar
terjadi anda bisa siapkan palu dan pahat/bettel dan gunakanlah alat ini untuk
mengancing/mengunci kom stir/ koneks yang longgar tadi , atau sebelum anda
membuka body/cup motor anda bisa menganalisanya secara manual dengan cara
memposisikan sepeda motor pada standart 2 lalu anda bisa meminta tolong kepada
teman atau saudara mu untuk menekan atau mengejotkan bagian belakang agar pada
bagian depan sepeda motor dapat terangkat, lalu setelah terangkat anda bisa
putar-putarkan stir ke arah kiri dan kanan, dan apabila stir terasa ringan
sekali waktu kita memutarnya, nah dari situ kita dapat mengetahui masalah apa
yang terjadi, kemungkinan besar kom stir/koneks ini longgar dan itu yang
menyebabkan terjadi bunyi “TOK” pada bagian shock breaker depan sepeda motor
kita. Namun apabila stir terasa berat waktu kita putar berarti kom stir atau
conect tidak mengalami masalah dan baik-baik saja tapi bila penasaran anda bisa
langsung cek dengan membuka body/cup motor bagian depan, Dan setelah anda
melihat tidak ada masalah anda bisa coba bongkar bagian-bagian shock breaker
depan sepeda motor, dan liat apa yang terjadi dan apa bila benar-benar ada
masalah anda bisa memperbaikinya, seperti menambahkan oli, ganti seal dan lain
sebagainya.
Mungkin
itu dulu yang dapat saya bagikan pada artikle saya ini, dan semoga bermanfaat
bagi perkembangan ilmu otomotive anda
THANK
YOU FOR YOUR ATTENTION
Langganan:
Postingan (Atom)